Ahli Imunologi Ungkap Pertanda Omicron BA.5 yang Hanya Berada di Malam Hari

Daftar isi

Ahli Imunologi Ungkap Pertanda Omicron BA.5 yang Hanya Berada di Malam Hari

Profesor Tim Spector dari ZOE Health Study menjelaskan, kecapean saat pagi hari bahkan setelah tidur malam yang nyenyak dan sakit tenggorokan peluang tanda terserang Corona. Menurutnya, orang yang alami sakit tenggorokan saat ini peluang pertanda COVID-19.

Makin bertambah 2x kasus COVID dibandingkan flu biasa saat ini, rasionya tidak pernah dengan tinggi ini.

Tanda-tanda nyaris sama kecuali umumnya lebih lelah dan sakit tenggorokan, jadi semestinya anggap itu COVID.

Profesor dan Tim menambahkan, jika bangun pagi dengan gejala-gejala itu semestinya kerjakan tes COVID-19 sesegera mungkin.

Coba dan lakukan tes jika Anda bisa. Jika Anda tidak bisa dites, anggap Anda sedang flu dan menjauhlah dari tempat lain sampai Anda terasa lebih baik.

Sebelumnya, memberi laporan hasil studi yang menjelaskan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sebagai penyebab khusus naiknya jumlah kasus di Inggris.

Ahli Imunologi Ungkap Pertanda Omicron BA.5 yang Hanya Berada di Malam Hari

Timbulnya subvarian Omicron BA.5 membuat masyarakat semakin kuatir. Permasalahannya bukan hanya lebih menebar, BA.5 ini terkadang memicu munculnya gejala-gejala yang tidak biasa dan perlu diduga.

Salah satunya adalah pertanda yang hanya ada di malam hari. Menurut Ahli Imunologi paling penting, menjelaskan pertanda yang banyak dirasa pasien Omicron BA.5 adalah keringat malam.

Menurut Ahli  menjelaskan selain virusnya yang telah berlainan, ini terkuasai oleh proses ketahanan tubuh yang membuat pertanda atau penyakit yang ada tidak demikian akut.

Ada beberapa pertanda tahan kepadanya , jelas dengan sel-T dan sebagainya dan gabungan proses tahan Anda, dan virus yang sedikit berbeda peluang dapat munculkan penyakit (pertanda) yang sedikit berbeda, anehnya keringat malam jadi beberapa ciri antiknya.

Tetapi yang perlu, jika Anda divaksinasi dan memperoleh booster, itu (infeksi) tidak berkembang menjadi penyakit akut.

Walau alami tanda-tanda ringan, pasien yang terkena Covid-19 variasi Omicron masih tetap dapat tularkan virus itu pada orang lain. Beberapa orang tidak ingin lakukan test virus dan pada akhirnya menebarkannya secara besar.

Beberapa orang yang terhitung dalam kelompok silent spreader ialah mereka yang tanpa tanda-tanda, presimptomatik, dan sedikit memiliki gejala. Sementara dua barisan pasien awalnya tidak mengetahui bukti jika mereka bawa virus, yang memiliki gejala ringan ialah mereka yang menebarkan infeksi karena kelengahan mereka.

Memutuskan rantai penyebaran dengan menggunakan masker muka dan jaga kebersihan tangan penting untuk hentikan penyebaran virus. Saat terkena virus, Anda juga bisa rasakan sakit di kepala, ngilu otot, ngilu badan, diare dan mual yang dapat mengisyaratkan ada virus pada tubuh.

Berikut 5 tanda-tanda Covid-19 ringan yang masih tetap beresiko tinggi tularkan virus ke orang lain seperti :

1. Demam atau Kedinginan

Banyak antara kita hidup dengan kepercayaan jika demam jalan sendirinya tidak perduli apa dan akan berkurang sendirinya. Tetapi, kenyataannya ini kemungkinan bukan permasalahan serius untuk Anda, tapi menjadi resiko besar untuk beberapa orang yang tinggal disekitaran Anda.

Bahkan juga dengan temperatur tinggi , Anda kemungkinan baik saja saat lakukan kegiatan setiap hari, namun pada prosesnya Anda kemungkinan keluarkan virus dari badan Anda dan seseorang kemungkinan mengisapnya.

2. Batuk

Batuk kadang-kadang yang Anda rasakan kemungkinan tidak mengusik Anda, tapi tetes udara kemungkinan mematikan untuk seseorang. Maka dari itu, jarak sosial selalu menjadi satu diantara prosedur penangkalan terpenting. Batuk Covid-19 umumnya kering dan dibarengi napas sesak. Langkah bagus untuk menahan penyebaran virus lewat batuk dengan menggunakan masker muka atau tutupi muka dengan kain atau siku saat batuk.

3. Bersin

Salah satunya poin utama yang kelihatan ke orang saat bersin ialah mereka keluarkan bersin di mana saja. Walau bersin dengan penekanan tidak disarankan, orang harus tutup mulut dan lubang hidung saat bersin. Bersin memiliki kandungan tetes udara yang bawa virus corona. Karena tetes udara dikeluarkan secara paksakan saat bersin, mereka menebar ke lingkungan jauh dan luas dengan selekasnya dan karena itu ada peluang mereka bisa terisap oleh beberapa orang di saat yang bertepatan.

4. Hidung Meler

Ini ialah tanda-tanda lain di mana pasien menjadi penebar prospektif. Hidung meler atau hidung mampet adalah dari banyak tanda-tanda yang lain dengan Covid-19. Ini umumnya kelihatan saat pilek atau flu. Maka dari itu orang meremehkan kehadirannya dan tidak perduli buang cairan hidung secara higienis.

Setiap Anda bersihkan hidung, yakinkan untuk buang lap secara benar. Yakinkan itu dibuang di lokasi yang jauh dari lokasi yang peluang penyebarannya lebih kecil.

5. Sakit Kerongkongan

Ini kemungkinan mengagetkan Anda; bagaimana sakit kerongkongan saya dapat menyebari seseorang? Sakit kerongkongan atau infeksi kerongkongan terjadi saat virus diam di wilayah kerongkongan. Walau nampaknya Anda tidak menebarkan infeksi tapi sebetulnya Anda sedang menumpahkan banyak virus. Kerongkongan gatal atau sakit kerongkongan ialah tanda-tanda ciri khas yang dilihat sepanjang gelombang ke-3 Covid-19 yang dipegang oleh Omicron.