Apakah Penyakit Asma Bisa Menular?

INDONESIACENDEKIA.ID – Apakah Penyakit Asma Bisa Menular?, Penyakit yang menyerang paru, seperti tuberkulosis bisa menyebar sama seperti penyakit flu atau pilek. Begitu halnya penyakit bronkitis kronis yang disebabkan karena virus.

Beberapa macam pneumonia bisa juga menyebar dari pasiennya pada orang yang sehat. Lalu, apa penyakit yang serang paru, seperti asma bisa juga menyebar? Untuk tahu jawabnya, baca penjelasannya berikut :

Apakah Penyakit Asma Bisa Menular?

Asma ialah keadaan persempitan dan pembengkanan aliran udara yang mengakibatkan produksi lendir terlalu berlebih. Umumnya, lendir dibuat untuk jaga kelembapan dan memfilter kotoran atau partikel asing terikut saat Anda mengisap udara.

Sayangnya, ketika asma terjadi lendir diproduksi melebihi kebutuhan yang akhirnya bisa membuat pengidapnya sulit bernapas atau Bisa juga memicu batuk terus-menerus, karena respons tubuh yang ingin membersihkan saluran napas dari lendir yang berlebihan.

Beberapa penyakit yang serang aliran pernafasan, seperti tuberkulosis, bronkitis kronis, dan pneumonia dapat menyebar. Umumnya tipe penyakit yang menyebar disebabkan karena infeksi virus serta bakteri.

Pada kasus pneumonia, penyebarannya terjadi saat orang yang sehat mengisap udara yang tercemar virus atau bakteri pneuomnia dari bersin atau batuk pasiennya. Penyebaran bronkitis dan tuberkulosis sama semacam itu.

Baca Juga : Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?

Lalu, apa asma menyebar dengan begitu? Dikutip situs Kids Health, asma ialah penyakit tidak menyebar (PTM). Maka dari itu, Anda tidak terjangkit penyakit ini dari pihak lain.

Penyakit Asma tidak menyebar karena bukan bakteri atau virus

Umumnya penyakit menyebar disebabkan karena bakteri atau virus yang mengontaminasi. Sementara pada kasus penyakit asma, pemicunya tidak dikenali dengan cara tepat. Namun kemungkinan besar asma terjadi karena gabungan factor lingkungan dan genetik (turunan). Tersebut penyebabnya, penyakit ini tidak memiliki sifat menyebar.

Pada pernafasan normal, udara mengucur masuk lewat mulut atau hidung dan melalui kerongkongan. Udara selanjutnya melalui aliran bronkial, masuk ke paru-paru dan terjadi transisi di antara oksigen dan karbondioksida.

Proses itu pada penderita asma alami masalah. Aliran udara yang meradang (lebam), hasilkan semakin banyak lendir dan jadi lebih peka dengan debu atau asap, hingga membuat otot disekitaran jadi menegang. Mengakibatkan, aliran udara jadi lebih sempit dan menyulitkan seorang untuk bernapas.

Bukan hanya debu dan asap, rupanya ada beberapa hal yang dapat memacu tanda-tanda asma sebagai berikut ini.

  • Serbuk sari, tungau, jamur, bulu-bulu hewan piaraan, atau partikel kotoran dari kecoa.
  • Saat diserang flu.
  • Beraktivitas fisik yang lumayan berat.
  • Udara dingin.
  • Depresi dan rasakan emosi yang kuat.
  • GERD (penyakit refluks gastroesofageal) yang kumat.
  • Beberapa obat seperti beta-blocker, aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
  • Susah atau pengawet yang dipertambah pada minuman atau makanan.

Bila disaksikan dari penyebab ini, pasti menegaskan teori jika asma bukan penyakit menyebar hingga Anda tak perlu cemas untuk berhubungan sama orang -orang yang menderita penyakit ini.

Lalu, apa ada langkah untuk menahan asma?

Walau tidak menyebar, tak berarti penyakit asma dapat dihindari. Pemicu asma tidak dikenali dengan cara tepat, hingga tidak ada langkah yang 100% bisa menahan perubahan penyakit asma. Karena perlakuan penangkalan umumnya disamakan dengan pemicu yang memicunya.

Nach, ini juga yang mengakibatkan seorang dapat alami asma di periode kanak-kanak, atau penyakit itu baru ada di umur dewasa.

Selainnya tidak ada perlakuan penangkalan, penyakit asma pun tidak dapat sembuh. Itu maknanya, seorang yang menderita penyakit ini akan memiliki sepanjang umur. Beberapa penderitanya kemungkinan cuma rasakan tanda-tanda asma enteng, bekasnya alami tanda-tanda kronis yang yang mengusik kegiatan setiap hari.

Walau bagaimanapun, pasiennya janganlah sampai berkecil hati, karena banyak penyembuhan asma yang dapat kurangi frekwensi munculnya tanda-tanda dan keparahannya. Dimulai dari minum obat asma sampai jalani proses termoplasti bronkial.

Pada proses klinis itu, dokter akan memanasi sisi dalam aliran udara di paru-paru dengan elektroda. Panas itu bisa kurangi otot disekitaran aliran pernafasan menegang hingga bisa kurangi gempuran asma. Therapy ini biasanya dilaksanakan sepanjang 3x lawatan rawat jalan.

Berita baiknya, kekambuhan asma dapat dihindari dengan ikuti penyembuhan dengan teratur sama sesuai referensi dokter, menghindar penyebab, dan jalani vaksin flu atau pneumonia.

Rekomendasi :

Rekomendasi Robot Forex Gratis Untuk Maksimalkan Trading Anda

Cara Mudah Menentukan Support dan Resistance Forex

Program untuk Mining Bitcoin dari Android

Cara Langkah Mudah Melakukan Analisa Teknikal Forex

Cara Memilih Broker Forex Terbaik di Indonesia

Tidak Boleh Salah, Ini 10 Perusahaan Sekuritas yang Tercatat OJK

Harus Tahu 5 Panduan Baik Usaha Saham, Ditanggung Cuan!

Belajar Memanfaatkan Leverage Forex Untuk Mensukseskan Trading Anda

Bukti Trading Binary Pilihan dan Argumennya Dilarang di Indonesia

Kenapa Dalam Trading Forex Tidak Harus Selalu Menang?